Awake Performing Arts
Monohero baru saja menyelenggarakan showcase bertajuk 22-2-22: Awake Performing Arts. Sesuai judulnya, konser tunggal ini diadakan untuk menutup era Awake, album perdana trio audiovisual asal Malang tersebut. “Eksplorasi Ruang & Kolaborasi” merupakan dasar ide pertunjukan ini. Ia menggabungkan berbagai elemen kesenian; seni musik & audio, seni visual & lighting, gerak/tari/teater, juga artistik. Ragam kolaborasi tersebut dikemas menjadi satu kesatuan pertunjukan untuk mempresentasikan segenap isi album Awake. “Sedari awal, Monohero memang dibentuk sebagai unit audiovisual. Presentasi live kami selalu menyuguhkan paket seni musik dan tata rupa yang saling berkesinambungan,” tutur Omen, sang vokalis. “Melalui showcase ini, kami berharap bisa mengeksplor lebih dan lebih lagi dari apa yang sudah kami lakukan selama ini.” Selain pertunjukan kolaboratif, 22-2-22 juga diisi dengan pameran seni dari Anubis Cloth. “Kami memanfaatkan screen bekas sablon untuk kami jadikan karya ilusi optik, yang menggambarkan pesan dari lagu-lagu Monohero,” tutur Pobby dari Anubis. Ini adalah live performance dari "Desember Jangan Menangis". ia adalah trek kesembilan dari album 'Awake' yang juga dirilis sebagai single di tahun 2019.